Menikah demi harga diri

Ternyata wanita menikah bukan semata-mata karena cinta. Banyak orang menganggap keputusan wanita menikah hanya didasari rasa cinta. Padahal nyatanya tidak selalu demikian. Meskipun pernikahan sering terjadi karena ada hubungan cinta yang seimbang antara pria dan wanita, umumnya perkawinan berlangsung bila ada persetujuan kedua belah pihak. Bentuk persetujuan ini tidak selalu disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan, terutama persetujuan ini tidak diucapkan secara lisan, melainkan mengendap dalam perasaan berupa harapan atau aspirasi sepihak.
Seorang ahli perkawinan pernah melakukan penelitian melalui wawancara terhadap wanita berusia sekitar 22-30  tahun, tentang alasan mereka menikah. Selain karena cinta, banyak juga wanita yang mengatakan bahwa keputusan menikah yang mereja ambil pada usia sekitar 22 tahunan, merupakan keputusan sesaat yang timbul begitu saja.
Lingkungan tempat wanita dibesarkan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Ada wanita yang berpikir bahwa mereka harus menikah oleh adanya kebutuhan fisik maupun psikologis, tuntutan dari nilai agama, tradisi ataupun latar belakang status sosial ekonomi. Pendapat wanita yang mengatakan bahwa cinta bukan alasan utama mereka untuk menikah, tampaknya dapat dimengerti. Sebab saat menikah banyak wanita yang belum yakin dan mengerti sepenuhnya apa dan bagaimana sebenarnya rasa cinta itu. Dengan berjalannya waktu, cinta mereka pun berkembang. Ada wanita yang menyatakan bahwa mereka baru sadar, benar-benar mencintai suaminya setelah hampir 20 tahun menikah.

Komentar

Postingan Populer